JAGALAH KETENANGAN DI BULAN RAMADHAN

Oleh Hamka Haq

Ramadhan sebagai bulan suci umat Islam semakin jauh dari ketenangan.  Bulan yang penuh berkah, dalam arti suasana kebaikan dan kebajikan untuk sesama manusia ternyata menjadi bulan yang berisi keributan.  Hal ini akibat ulah dari sekelompok kecil umat Islam yang mengaku sebagai pembela Islam, secara egois merasa suci sendiri, dengan alasan kesucian Ramadhan mereka dengan congkaknya, memperatasnakan Islam, mengobrak abrik Rumah Makan milik orang lain, yang kebetulan buka di siang hari Ramadhan.
Alasan membuka RM ialah untuk melayani pelanggan yang tidak puasa, baik dari kalangan non Muslim, maupun dari Muslim yang usdzur (tidak wajib puasa).  Namun, tanpa konfirmasi, kelompok  tersebut biasanya langsung menyerbu, merusak bahkan mencederai orang-orang yang ada di tempat itu.

Kekerasan demikian terjadi di Makassar hari Senin (8/8), RM Coto Makassar di Rappocini diserbu secara biadab dan melukai beberapa orang pelayannya.  Kejadian serupa sudah sangat sering dijumpai di tempat lain, dan diberitakan lewat TV dan media cetak, misalnya di Jakarta, Tangerang Selatan, Sukabumi, Padang dan lain-lain, baik yang dilakukan oleh ormas tertentu maupun oleh satpol PP yang tindakannya
kebablasan.

Sebenarnya bagi orang yang berpuasa tidak dibenarkan menurut syariat Islam untuk melakukan tindak kekerasan seperti itu.  Mereka yang melakukan tindak kekerasan, apalagi merusak dan melukai orang lain, nilai puasanya mengalami tiga bentuk kerusakan.  Pertama, puasa mereka tidak punya berkah lagi, karena yang bersangkutan tdak mamu menahan emosinya.  Kedua, mereka berpuasa seperti kanak-kanak, yang tidak mau puasa sendirian, maunya semua orang lain harus puasa, sampai cemburu buta menyaksikan orang lain yang tidak puasa. Ketiga, puasanya kurang bermutu, tidak tahan godaan, bahkan marah-marah ketika orang lain makan, yang sesungguhnya mereka juga sangat ingin makan, tapi terpaksa tidak makan karena puasa.  Jadi mereka berpuasa hanya karena keterpaksaan, bukan karena kesadaran menuju kasih dan ridha Allah SWT.